EFEK PEMAKAIAN KRIM DOKTER PADA KULIT YANG AKAN DIRIAS



         
 Kesadaran akan pentingnya merawat kulit menunjukan peningkatan pada era sekarang ini, terutama pada kalangan wanita remaja hingga dewasa. Hal tersebut karena tuntutan zaman sudah berbeda, dimana pada zaman sekarang ini penampilan dinomorsatukan dibanding aspek lainnya. Tak sedikit dari wanita-wanita tersebut merogoh kocek yang cukup dalam hanya untuk sebuah perawatan kulit, bisa dari produk yang dijual bebas di pasar maupun melalui krim yang harus melalui konsultasi dan resep dokter. Klinik kecantikanpun makin merebak dan menjamur di berbagai kota. Banyak dari mereka menawarkan hasil yang menjadi impian banyak wanita, seperti kulit bebas jerawat, cerah, rona kulit meningkat, glowing, bebas flek hitam dan masih banyak lainnya.
            Tidak ada yang salah apabila seseorang wanita melakukan perawatan kulit di klinik, karena menjadi “cantik” adalah hak setiap wanita. Apalagi untuk tujuan menjaga dan merawat kulit agar terhindar dari masalah kulit yang lebih parah lagi dan meningkatkan kepercayaan diri.
            Di balik berbagai manfaat krim perawatan dokter, ternyata ada satu efek samping yang cukup terlihat pada kulit pengguna krim apabila akan dirias. Efek samping itu adalah sulit menempelnya compleksion/foundation yang menjadi dasar sebuah riasan. Hal tersebut dikarenakan efek merkuri, pori-pori yang berubah menjadi sangat kecil, dan tekstur kulit yang berubah menjadi sangat licin. Akibatnya, compleksion akan kehilangan “pegangannya” dan sulit meresap dan mengikat pada permukaan kulit. Makeup akan mudah menggeser apabila di-blend dan luntur apabila terkena keringat maupun goresan.
            Namun, hal itu semua masih bisa diantisipasi dan ditangani apabila sudah terlanjur tidak melepas krim saat hari H proses rias. Sebagai perias yang professional, sudah semestinya mau dan bisa memberikan edukasi mengenai efek krim dokter ini kepada calon client agar makeup terlihat paripurna saat hari H. Biasanya, para perias akan menyarankan client nya untuk berhenti memakai krim. Waktu yang diberikan berbeda-beda tergantung siapa periasnya dan jenis krim apa yang digunakan, terkadang ada perias yang tidak keberatan bila clientnya memakai krim hingga hari H, alangkah lebih baiknya apabila para client menuruti apa saran yang diberikan perias. 1 minggu – 1 bulan sebelum hari H biasanya sudah disarankan perias untuk clientnya melepas perawatan dokternya dan menggantinya dengan masker organik yang dipakai secara rutin dan diimbangi dengan makan makanan yang sehat dan ditambah dengan olahraga. Hal itu sudah sangat terbukti memberikan efek kulit yang sehat dan siap makeup, karena makeup yang bagus bermula dari base atau kulit sebagai media makeup itu sendiri telah sehat dan terawat. Langkah penanganan apabila client terlanjur masih memakai krim saat sebelum makeup adalah; 1. mengompres kulit client dengan es batu, hal ini dilakukan untuk mengembalikan kelembapan dan kesegaran kuli, 2. Memakai primer yang cocok, primer untuk kulit perawatan biasanya bertektur oil yang berfungsi menjadi pelengket antara kulit dengan makeup, 3. Membaur makeup dengan tekanan yang mengambang agar tidak mudah menggeser, 4. Memberikan sentuhan akhir berupa airbrush foundation dan setting spray yang sesuai.
            Sekian pemaparan tentang Efek Pemakaian Krim Dokter Pada Kulit yang Akan Dirias beserta solusinya. Artikel ini saya tulis berdasarkan pengalaman saya saat bekerja menjadi freelance MUA dan ilmu yang saya dapat dari perias lain yang lebih berpengalaman. Semoga dapat memberi gambaran untuk para client dan perias demi hasil akhir makeup yang paripurna. Thankyou and be charming gurl!

http://library.uny.ac.id
https://journal.uny.ac.id
http://uny.ac.id

Komentar